Selasa, 16 April 2013

Hitam Putih dibalik Kehidupan Hacker

 
Di Indonesia, Seorang Hacker identik dengan pribadi yang jahat dan merusak sistem komputer orang lain/ institusi lain. Hacker juga sering disebut sebagai pengacau dalam sebuah sistem keamanan jaringan dan komputer. Tapi tahukah anda, bahwasanya pendapat ini ternyata keliru besar. Citra hacker bukanlah seperti itu. Untuk memperjelas gambaran tentang hacker, berikut ini saya akan paparkan informasi seputar hacker.

Sejarah
Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.

Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.

Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.

Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.

Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah crackerCracker-lah yang menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem.

Nah, sekarang saya akan menjelaskan tentang golongan hacker, agar kalian dapat membedakan mana hacker yang sebenarnya dan mana yang disebut cracker. Saya akan membaginya menjadi 3 Golongan hacker.

1. Hacker Blackhat
    Hacker ini cenderung ke hal yang negatif, contohnya membobol bank internasional, memindahkan pesawat america, mengendalikan satelit, dll. Hacker ini dikatakan sebagai hacker jahat karena tindakannya yang tidak disukai semua orang, dia juga bisa membuat virus nakal yang tidak disukai pengguna komputer di seluruh dunia. Hacker inilah yang disebut cracker. 

    2. Hacker Whitehat

    Hacker yang satu ini dijuluki sebagai "good hacker", karena dialah sebagai pedoman agar bisa membasmi virus yang diciptakan oleh hacker blackhat. Selain itu, dia juga bisa membuat anti virus untuk membasmi virus tersebut. Biasanya dia bertugas sebagai ahli keamanan komputer yang berspesialisasi dalam penetrasi pengujian, dan pengujian metodologi lain, untuk memastikan bahwa perusahaan berada dalam sistem informasi yang aman.

    3. Hacker Greyhat

    Hacker yang satu ini adalah penengah, yang artinya mempunyai sifat kedua hacker jahat dan baik. Hacker ini selain dapat menciptakan virus juga dapat menciptakan anti virus. Dia juga bisa membobol sebuah bank internasional dan juga bisa menjadi baik seperti hacker whitehat.

    Mengapa ada orang yang sangat ingin menjadi hacker? Karena dengan kemampuannya yang lebih dalam hal programming dan networking dibandingkan dengan para ahli IT pada umumnya, pendapatan yang didapatkan seorang hacker jauh lebih tinggi dibandingkan dengan para ahli IT. Negatifnya seorang hacker bisa mendapatkannya dengan cara – cara yang illegal. Selain itu, seorang hacker juga bisa  mendapatkan banyak informasi rahasia dengan cara – cara yang illegal juga. 

    Perbedaan Antara Cracker dan Hacker

    Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker adalah hacker membangun, sedangkan cracker membongkar. Cracker lebih bersifat destruktif, biasanya di jaringan komputer, mem-bypass password atau lisensi program komputer, secara sengaja melawan keamanan komputer, men-deface (merubah halaman muka web) milik orang lain hingga men-delete data orang lain, mencuri data dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri.

    Semoga penjelasan di atas tidak menimbulkan kesalahpahaman lagi antara hacker dan cracker :).


    4 komentar: